31 Maret 2016
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa di Jakarta pada Maret mendatang. Dalam KTT tersebut, fokus yang akan dibahas mengenai kemerdekaan Palestina.
Direktur Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hassan Kleib, mengungkapkan adanya KTT Luar Biasa OKI ini merupakan contoh nyata dukungan Indonesia untuk membantu kemerdekaan Palestina.
"KTT Luar Biasa OKI ini diselenggarakan atas permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada OKI. Awalnya akan dilaksanakan di Maroko, sebagai ketua KTT, namun karena kendala akhirnya dibatalkan. Kita (Indonesia) mendapat tawaran pada Desember 2015. Kita setujui Januari kemarin, dan akan dilaksanakan awal Maret," ujar Hassan, dalam jumpa pers di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis (4/1).
Presiden Palestina meminta adanya KTT Luar Biasa ini karena masalah keamanan di Yerusalem, terutama di Masjid Al Aqsa. Selain itu, KTT ini nantinya juga akan memperjelas status Yerusalem yang saat ini diklaim bagian dari Israel.
Selain 56 kepala negara anggota OKI, yang berasal dari Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan, ada pula negara peninjau, seperti Thailand, Rusia, Bosnia, dan Afrika Tengah yang akan ikut dalam KTT ini. Selain itu, Menlu Palestina, pada pertemuan OKI di Jeddah beberapa waktu lalu, berpikir untuk mengundang negara kuartet, yang terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, PBB dan Uni Eropa. Undangan sudah disebar pada 25 Januari lalu, kepada kepala negara anggota OKI dan peninjau.
Tags:
,
Comment (0)